Tampilkan postingan dengan label Kajian Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Islam. Tampilkan semua postingan

Free Ebook Perihal Sholat Rosululloh SAW

Free Ebook Perihal Sholat Rosululloh SAW-Gema Santri
Free Ebook Perihal Sholat Rosululloh SAW - Asslamu`alaikum wr. wb. sobat semua  yang selalu senantiasa dirahmati Alloh Swt. mungkin postingan kami agak terlambat dan tentu buat sobat Gema Santri inginkan Updatan terbaru dari kami. nah pada kesempatan yang berbahagia ini aku ingin mempersembahkan buat sobat semu yaitu applikasi ebook yang bisa memandu kita bagaimanakah dan apa saja yang dilakukan (sunnah) Rosulloh SAW. kepada ketika sholat. seseuai firman alloh swt :
"Jika kalian saling berselisih dalam sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan rasul-Nya" yakni kembali ke kitabullah dan sunnah nabi."
Dalam Ebook SHOLAT NABI SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM merupakan perihalyang dilakukan rosululloh ketika sholat, berwudhu, mandi besar dan masih banyak lagi. dan tentunya dengan adanya ebook Perihal sholat Rosulullloh SWA ini bisa menjadi pedoman dan juga pembelajaran bagi kita semua. silahkan download Ebook Bimbingan Sholat ini di bawah semoga bermanfaat buat sobat semua.

Mp3 Kumpulan Kajian Ustadz Yusuf Mansyur Part2

Mp3 Kumpulan Kajian Ustadz Yusuf Masyur Part2-Gema Santri
Guna melengkapi koleksi kajian dari Ustadz Yusuf Mansyur kami menampilkan lagi Mp3 Kajian Yusuf Mansyur Part 2. ini merupakan kelanjutan dari koleksi kami yang kami publikasikan yaitu Mp3 Kajian Ustadz Yusuf Mansyur Part1. dalam folder kali ini lebih banyak daripada folder yang kami bagikan kemarin. ada sekitar 14 links Mp3 yang harus sobat download dan dalam file ini yang paling terkenal yaitu mp3 kajian Raih Kesuksesan Via Tahajud dan Sedekah
sekarang siahkan langsung saja download mp3 Kumpulan Kajian Ustadz Yusuf Masyur Part2 dibawah ini. semoga persembahan kami ini bermanfaat buat sobat Gema Santri.

Mp3 Kumpulan Kajian Ustadz Yusuf Mansyur Part1

Mp3 Kumpulan Kajian Ustadz Yusuf Mansyur-Gema Santri
Assalamu`alaikum wr. wb. pada kesempatan kali ini kami mempersembahkan request dari sobat kami yang berada di tanah abang Jawa Barat. dan tentu dari sobat Gema Santri inginkan kumpulan Mp3 Kajian Ustadz Yusuf Mansyur. kalau pada dulu kami hanya mempersembahkan Album Mp3 Murttal Beliau untuk kali ini sobat bisa langsung download Mp3 kajiannya. 
tentu sobat sudah pada tahu sosok Ustadz Yusuf  Mansyur. kalau kita sering nonton di TV pada acara Chtting Bersama YM tentu sudah tak asing lagi. bagaimana suara beliau dan bagaimana cara penyampaian syiar beliau. dan yang kami saluti dari beliau ini adalah keermawanannya yang bisa kita petik sebagai suri tauladan.
dalam Mp3 Kumpulan Kajian Ustadz Yusuf Mansyur Part1 ada 8 mp3 kajian. yang paling terkenal dalam koleksi adalah Yakinlah Alloh Akan Menolong Kita. nah silahkah langsung saja sobat download mp3 Koleksi Kajian Ustadz Yusuf Mansyur Part1 dibawah ini.

Penjelasan Hukum Shalat Menurut Kategori

Penjelasan Hukum Shalat Menurut Kategori-Gema Santri
Berikut ini kami coba menjelaskan beberapa Kategory shalat atau beberapa Hukum shalat yang mungkin ada beberapa sobat belum tahu tentang Hukum shalat. Berdasar syara' yang umumnya sholat di bagi menjadi beberapa Kategory atau Hukum diantaranya Sholat Fardhu, Sholat Fardhu Ain, Sholat Fardhu Kifayah, Sholat Sunnah, Sholat Sunnah Muakkad, dan Sholat Ghiru Muakkad. untuk penjelasannya sebagai berikut :
yang pertama Sholat Fardhu, Sholat Fardhu ini dibedakan menjadi Dua golongan yaitu 
  1. Fardhu `Ain : ialah Sholat yang diwajibkan kepada mukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti shalat lima waktu, dan shalat jumat(Fardhu 'Ain untuk pria).
  2. Fardhu  Kifayah : ialah Sholat yang diwajibkan kepada mukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan. Seperti shalat jenazah.
yang kedua Sholat Sunnah, Sholat sunnah ini dibedakan menjadi Dua golongan Yaitu :
  1. Sunnah Muakkad : shalat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti "shalat dua hari raya, salat sunah witir dan salat sunah thawaf".
  2. Sunnah Ghoiru Muakkad :salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).
silahkan buka juga halaman Pengertian, Syarat dan Rukun Wudhu.

Penjelasan Sholat Lima Waktu (sholat Fardhu)

Penjelasan Sholat Lima Waktu (sholat Fardhu)-Gema Santri
Shalat lima waktu adalah shalat fardhu (shalat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari. Hukum shalat ini adalah Fardhu 'Ain, yakni "wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (puber)", kecuali berhalangan karena sebab tertentu.
Shalat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah menurunkan perintah shalat ketika peristiwa Isra' dan Mi'raj Rasululloh SAW dan keistimewaan perintah sholat ini Alloh SWT. langsung memanggil Rasululloh SAW.

Shalat Subuh

terdiri dari 2 raka'at. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari.

Shalat Zuhur

terdiri dari 4 raka'at. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.

Shalat Ashar

terdiri dari 4 raka'at. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar dimulai jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar berakhir dengan terbenamnya Matahari.

Shalat Maghrib

terdiri dari 3 raka'at. Waktu Maghrib diawali dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya.

Shlata Isya`

terdiri dari 4 raka'at. Waktu Isya' diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shaddiq keesokan harinya. Menurut Imam Syi'ah, Shalat Isya' boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Maghrib.

Khusus pada hari Jumat, Muslim laki-laki wajib melaksanakan shalat Jumat di masjid secara berjamaah (bersama-sama) sebagai pengganti Shalat Zhuhur. Shalat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).
Berdasarkan hadis, dari Abdullah bin Umar ra, Nabi Muhammad bersabda: 
Waktu salat Zhuhur jika Matahari telah tergelincir, dan dalam keadaan bayangan dari seseorang sama panjangnya selama belum masuk waktu Ashar. Dan waktu Ashar hingga Matahari belum berwarna kuning (terbenam). Dan waktu salat Maghrib selama belum terbenam mega merah. Dan waktu salat Isya hingga pertengahan malam bagian separuhnya. Waktu salat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit Matahari. (Shahih Muslim)

Keutamaan Lailatul Qadar

Keutamaan Lailatul Qadar-Gema Santri
Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.
Ayat lailatul qadar-Gema Santri
Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (al-Qadr: 1-5)
Menurut Quraish Shihab, kata Qadar sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni:
1. Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
2. Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
3. Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya) Dalam Al Qur'an, tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini juga dikisahkan Al Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad Dukhan ayat 3-6.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" (HR: Bukhari dan Muslim)
buat sobat yang sudah request tentang arikel ini silahkan langsung di cek semoga artikel tentang Keutamaan Lailatul Qadar ini bermanfaat.

Jadwal Puasa Ramadhan 2012

jadwal puasa-Gema Santri
Berikut ini kami sajikan jadwal sholat dan jadwal imsakiyah selama bulan suci ramadhan 2012 / 1433H. jadawal ini kami dapatkan dari Lembaga Rukyatil Hilal Indonesia untuk mendapatkan Jadwal pada gambar silahkan langsung geser kebawah klik pada tombol Cetak Ke Printer. dan buat sobat yang sudah request jadwal Imsakiyah Ramadhan ini silahkan langsung di cek. semoga artikel ini berguna dan bermanfaat buat sobat gema santri silahkan buka halaman ini untuk mendapatkan jadwal Imsakiyah dan sholat selama bulan ramadhan ini.

Orang Yang Berhak Menerima Zakat

gema santri
Siapa saja yang berhak menerima zakat? berdasarkan syara` ada 8 golongan orang berhak menerima zakat, baik itu zakat maal maupun zakat fitrah.
1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 
2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 
3. Pengurus zakat (Amil): orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan & membagikan zakat. 
4. Muallaf : orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 
5. Memerdekakan budak (Ghorim) : mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 
6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan ma'siat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam di bayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 
7. Sabilillah: yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit, madrasah, masjid, pesantren, ekonomi umat, dll. 
8. Musyafir : Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma'siat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. Atau juga orang yg menuntut ilmu di tempat yang jauh yang kehabisan bekal.
Zakat secara bahasa berarti tumbuh. Selain itu zakat berarti mensucikan.
Adapun pengertian zakat secara istilah syar’i berkaitan erat dengan dua pengertian di atas. Apabila zakat berarti tumbuh, maka ini menunjukkan bahwa jika zakat tersebut dikeluarkan dari harta, maka harta tersebut akan semakin berkembang. Atau hal ini dapat bermakna pula bahwa zakat akan semakin memperbanyak pahala kebaikan seseorang. Atau dapat bermakna pula bahwa zakat itu ada pada harta yang berkembang saja seperti pada harta perdagangan dan pertanian. Adapun jika zakat berarti mensucikan, ini berarti zakat dapat menyucikan jiwa dari sifat pelit dan dapat menyucikan dari berbagai dosa.
Intinya, pengertian zakat secara istilah, adalah penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dalam bentuk yang khusus, dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul (masa satu tahun) dan nishob (ukuran minimal dikenai kewajiban zakat). Zakat pun kadang dimaksudkan untuk harta yang dikeluarkan. Sedangkan muzakki adalah istilah untuk orang yang memiliki harta dan mengeluarkan zakatnya.

Hukum dan Tata Cara Sholat Jum`at

Gema Santri

Hukum Sholat Jumat

Salat Jumat merupakan kewajiban setiap muslim laki-laki. Hal ini tercantum dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini:
=>Al Qur'an Al Jumu'ah ayat 9 yang artinya:"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui." (QS 62: 9)
=>"Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalkan salat Jum’at atau kalau tidak, Allah akan menutup hati mereka kemudian mereka akan menjadi orang yang lalai." (HR. Muslim)
=>"Sungguh aku berniat menyuruh seseorang (menjadi imam) salat bersama-sama yang lain, kemudian aku akan membakar rumah orang-orang yang meninggalkan salat Jum’at.” (HR. Muslim)
=>"Salat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit." (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)

Tata Cara Sholat Jum`at

Adapun tata cara pelaksanaan salat Jum’at, yaitu :
1. (Pada beberapa masjid) mengumandangkan Adzan Dzuhur sebagai adzan pertama
2. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.
3. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur. Pada beberapa masjid adzan ini adalah adzan kedua.
4. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasihat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta'ala.
5. Khatib duduk sebentar di antara dua khutbah
6. Khutbah kedua : Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
7. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan salat. Kemudian memimpin salat berjama'ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan

Hal-Hal Yang di Anjurkan Sholat Jum`at

=>Mandi, berpakaian rapi, memakai wewangian dan bersiwak (menggosok gigi).
=>Meninggalkan transaksi jual beli ketika adzan sudah mulai berkumandang.
=>Menyegerakan pergi ke masjid.
=>Melakukan salat-salat sunnah di masjid sebelum salat Jum’at selama Imam belum datang.
=>Tidak melangkahi pundak-pundak orang yang sedang duduk dan memisahkan/menggeser mereka.
=>Berhenti dari segala pembicaraan dan perbuatan sia-sia apabila imam telah datang.
=>Hendaklah memperbanyak membaca shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW pada malam Jum’at dan siang harinya
=>Memanfaatkannya untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa karena hari Jumat adalah waktu yang mustajab untuk dikabulkannya doa.
Demikian Kajian Tentang Tata Cara dan Hukum Sholat Jum`at Semoga Artikel ini bisa bermanfaat buat Sobat Gema Santri. Laman ini bersumber dari wikipedia.org

Pengertian, Syarat dan Rukun Wudhu

Panduan Belajar Wudhu
Bagi sobat santri tentu yang sudah balig tentu sudah tahu tentang berwudhu...tapi kali ini aku mau posting tentang wudhu yang mungkin bisa membantu anak-anak sobat untuk memahami tentang berwudhu. untuk "pengertian wudhu adalah mensucikan diri dari hadast kecil dan syarat syahnya sholat.". dan Syarat Syahnya wudhu ada 10 diantara adalah :

1.Islam 

     syarat sahnya wudhu itu harus beragama islam.

2.Pintar 

     maksutnya sudah berakal sehatdan sudah balig

3.Suci dari haid dan nifas 

     bagi wanita di haruskan telah suci dari haid maupun nifas kalau sobat belum tahu cara mandi dan risalah haid silahkan buka halaman ini

4.Bersih dari sesuatu yang bisa mencegah datangnya air untuk kulit 

     dalam hal ini banyak yang belum tahu apa saja yang bisa mencegah datangnya air wudhu sebagai contohnya jika kita habis mengelem barang atau benda pastinya kulit tangan kita kan terkean lem juga..untuk syarat syahnya wudhu sobat harus benar-benar membersihkan lem itu sampai bersih. banyak contoh yang lain. seperti tato, pitek ( cat kuku )dll.

5.Tidak terdapat sesuatu [ kemutlakan ] anggota wudhu 

6.Mengerti akan nifas dan kaferdonan wudhu 

7.Tidak meyakini atau menganggap sunah hal-hal yang bersifat fardhu 

8.Air yang digunakan harus suci dan mensucikan 

9.Sudah masuk waktunya sholat 

10.Tertib

Rukun Wudhu Rukun wudhu ada 6 

  1. Niat 
  2. Membasuh wajah 
  3. Membasuh kedua tangan beserta kedua siku 
  4. Mengusap sebagian kepala 
  5. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki 
  6. Tertib

Perkara yang membatalkan wudhu ada 4 

  1. Sesuatu yang keluar dari salah satu jalan dua yaitu qubul dan dhubur kecuali mani 
  2. Hilangnya akal sebab tidur atau lainnya kecuali tidurnya orang duduk yang menetapkan pantatnya pada bumi 
  3. Bersentuhan kulit perepuan dan laki-laki dewasa bukan mahrom dan yang lain dan keduanya tanpa penghalang atau pembatas 
  4. Menyentuh qubul dan dhubur dengan telapak tangan

Islam - Iman - Ihsan

gema santri
Pada suatu hari kami duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda pengembara. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)

Riwayat Haji Rosululloh SAW


 Dari Jabir Ibnu Abdullah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menunaikan haji dan kami keluar bersamanya. Ketika kami sampai di Dzul Hulaifah, Asma' binti Umais melahirkan, lalu beliau bersabda: "Mandilah dan bercawatlah dengan kain, lalu berihramlah", dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sholat di masjid, kemudian naik unta Qoshwa (julukan unta Nabi). Ketika tiba di Baida' beliau bertalbiyah dengan kalimat Tauhid: (artinya = Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Segala puji, nikmat dan kerajaan hanya milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu). Ketika kami sampai di Ka'bah, beliau menjamah Hajar Aswad, lalu thowaf dengan berlari-lari kecil tiga kali dan berjalan empat kali. Kemudian beliau datang ke maqam Ibrahim dan sholat.
Setelah itu....

Cara Sesuci Yang Benar (Thoharoh)



1.Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang (air) laut. "Laut itu airnya suci dan mensucikan, bangkainya pun halal." Dikeluarkan oleh Imam Empat dan Ibnu Syaibah. Lafadh hadits menurut riwayat Ibnu Syaibah dan dianggap shohih oleh oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi'i dan Ahmad juga meriwayatkannya. 
2.Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya (hakekat) air adalah suci dan mensucikan, tak ada sesuatu pun yang menajiskannya." Dikeluarkan oleh Imam Tiga dan dinilai shahih oleh Ahmad.
Selanjutnya....

Kapan Terjadi Kiamat ?

Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)

Batu Yang Bersaksi



Dalam sebuah hadis menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya kerana apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.
Sabda Rasulullah mengatakan :

· "Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah)

Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah 'muallaf'. Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu :

· "Hai batu-batu,.......

Baca Selengkapnya......

TIDAK AKAN MASUK NERAKA ORANG YANG MENANGIS KERANA TAKUTKAN ALLAH

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahawa tidak akan masuk neraka orang menangis kerana takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."
Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahawa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka.
Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, sesiapa yang menangis kerana takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis kerana amat takut kepada-Mu."

Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis kerana takut kepada Allah S.W.T. Malaikat Jibril A.S mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut."
Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahawa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyalaan api yang sangat menggerunkan, semua umat menjadi berlutut kerana kesusahan menghadapinya. Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan." (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Sebaik sahaja mereka menghampiri neraka, mereka mendengar kegeraman api neraka dengan nyalaan apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahawa suara nyalaan api neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan, "Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah) kecuali hanya seorang nabi sahaja yang akan berkata, "Umatku, umatku."
Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, "Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali."

Baca selengkapnya......

Bahaya Kemewahan

Artinya:Daripada Ali bin Abi Thalib r.a., "Bahawasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah saw. di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair r.a. dan tiada di atas badannya kecuali hanya sehelai selendang yang bertampung dengan kulit. Tatkala Rasulullah saw.melihat kepadanya Baginda menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya) dan kerana memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa meninggalkan segala harta benda dan kekayaan diMekkah). Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, "Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu saat nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sepertimana kamu memasang kelambu Ka'bah?". Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu kami lebih baik daripada di hari ini. Kami akan menberikan penumpuan kepada masalah ibadat sahaja dan tidak usah mencari rezeki". Lalu Nabi saw. bersabda, "Tidak! Keadaan kamu di hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu di hari itu".
H.R. Termizi

Baca selengkapnya....... 

Kenikmatan

1. Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan waktu senggang / luang orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan terlarang). (HR. Bukhari)
 
2. Membesarnya kenikmatan Allah bagi seseorang adalah bertambah banyaknya kebutuhan orang kepadanya (banyak dibutuhkan orang). Tetapi barangsiapa enggan memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang-orang itu maka dia telah membiarkan kenikmatan itu lenyap. (HR. Al-Baihaqi)
 
3. Mohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan). (HR. Ibnu Majah)
 
4. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada hambaNya maka Allah suka agar kenikmatanNya itu tampak pada diri (hamba) Nya. (HR. Ath-Thabrani)
 
5. Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba dari kenikmatan-kenikmatan Allah kelak pada hari kiamat ialah ucapan, "Bukankah telah Kami berikan kesehatan pada tubuhmu dan Kami berikan air minum yang sejuk?" (HR. Tirmidzi)

Mengenal Ilmu Hadits

Definisi Musthola'ah Hadits

HADITS ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan sebagainya.

ATSAR ialah sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW.

TAQRIR ialah keadaan Nabi Muhammad SAW yang mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau.

SAHABAT ialah orang yang bertemu Rosulullah SAW dengan pertemuan yang wajar sewaktu beliau masih hidup, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam.

TABI'IN ialah orang yang menjumpai sahabat, baik perjumpaan itu lama atau sebentar, dan dalam keadaan beriman dan islam, dan mati dalam keadaan islam.

MATAN ialah lafadz hadits yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW, atau disebut juga isi hadits.



Unsur-Unsur Yang Harus Ada Dalam Menerima Hadits

Rawi, yaitu orang yang menyampaikan atau menuliskan hadits dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang atau gurunya. Perbuatannya menyampaikan hadits tersebut dinamakan merawi atau meriwayatkan hadits dan orangnya disebut perawi hadits.

baca selengkapnya.....

Sanad dan Matan

Sanad atau isnad secara bahasa artinya sandaran, maksudnya adalah jalan yang bersambung sampai kepada matan, rawi-rawi yang meriwayatkan matan hadits dan menyampaikannya. Sanad dimulai dari rawi yang awal (sebelum pencatat hadits) dan berakhir pada orang sebelum Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni Sahabat. Misalnya al-Bukhari meriwayatkan satu hadits, maka al-Bukhari dikatakan mukharrij atau mudawwin (yang mengeluarkan hadits atau yang mencatat hadits), rawi yang sebelum al-Bukhari dikatakan awal sanad sedangkan Shahabat yang meriwayatkan hadits itu dikatakan akhir sanad.

Matan secara bahasa artinya kuat, kokoh, keras, maksudnya adalah isi, ucapan atau lafazh-lafazh hadits yang terletak sesudah rawi dari sanad yang akhir.

Para ulama hadits tidak mau menerima hadits yang datang kepada mereka melainkan jika mempunyai sanad, mereka melakukan demikian sejak tersebarnya dusta atas nama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dipelopori oleh orang-orang Syi’ah.

Baca Selengkapnya.....
Seorang Tabi’in yang bernama Muhammad bin Sirin (wafat tahun 110 H) rahimahullah berkata, “Mereka (yakni para ulama hadits) tadinya tidak menanyakan tentang sanad, tetapi tatkala terjadi fitnah, mereka berkata, ‘Sebutkan kepada kami nama rawi-rawimu, bila dilihat yang menyampaikannya Ahlus Sunnah, maka haditsnya diterima, tetapi bila yang menyampaikannya ahlul bid’ah, maka haditsnya ditolak.’”[1]

Kemudian, semenjak itu para ulama meneliti setiap sanad yang sampai kepada mereka dan bila syarat-syarat hadits shahih dan hasan terpenuhi, maka mereka menerima hadits tersebut sebagai hujjah, dan bila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka mereka menolaknya.

Abdullah bin al-Mubarak (wafat th. 181 H) rahimahullah berkata: “Sanad itu termasuk dari agama, kalau seandainya tidak ada sanad, maka orang akan berkata sekehendaknya apa yang ia inginkan"[2]

Para ulama hadits telah menetapkan kaidah-kaidah dan pokok-pokok pembahasan bagi tiap-tiap sanad dan matan, apakah hadits tersebut dapat diterima atau tidak. Ilmu yang membahas tentang masalah ini ialah ilmu Mushthalah Hadits.


PEMBAGIAN AS-SUNNAH MENURUT SAMPAINYA KEPADA KITA

As-Sunnah yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita dilihat dari segi sampainya dibagi menjadi dua, yaitu mutawatir dan ahad. Hadits mutawatir ialah berita dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disampaikan secara bersamaan oleh orang-orang kepercayaan dengan cara yang mustahil mereka bisa bersepakat untuk berdusta.

Hadits mutawatir mempunyai empat syarat yaitu:

[1]. Rawi-rawinya tsiqat dan mengerti terhadap apa yang dikabarkan dan (menyampaikannya) dengan kalimat pasti.
[2]. Sandaran penyampaian kepada sesuatu yang konkret, seperti penyaksian atau mendengar langsung, seperti:

"sami'tu" = aku mendengar
"sami'na" = kami mendengar
"roaitu" = aku melihat
"roainaa" = kami melihat

[3]. Bilangan (jumlah) mereka banyak, mustahil menurut adat mereka berdusta.
[4]. Bilangan yang banyak ini tetap demikian dari mulai awal sanad, pertengahan sampai akhir sanad, rawi yang meriwayatkannya minimal 10 orang.[3]

Hadits ahad ialah hadits yang derajatnya tidak sampai ke derajat mutawatir. Hadits-hadits ahad terbagi menjadi tiga macam.

[a]. Hadits masyhur, yaitu hadits yang diriwayatkan dengan 3 sanad.
[b]. Hadits ‘aziz, yaitu hadits yang diriwayatkan dengan 2 sanad.
[c]. Hadits gharib, yaitu hadits yang diriwayatkan dengan 1 sanad.[4]


[Disalin dari buku Kedudukan As-Sunnah Dalam Syariat Islam, Bab I : As-Sunnah Dan Definisinya, Penulis Yazid Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, PO.Box 264 Bogor 16001, Jawa Barat Indonesia, Cetakan Kedua Jumadil Akhir 1426H/Juli 2005]




--------------------------------------------------------------------------------

Catatan Kaki:



[1] Muqaddimah Shahih Muslim.



[2] Syarah Shahih Muslim, an-Nawawi (1/87).



[3] Taisir Musthalaahil Hadiits, Dr. Mahmud Thah-han (hal. 19-20).



[4] Lihat rinciannya dalam kitab Taisir Musthalaahil Hadiits, Dr. Mahmud Thah-han (hal. 22-31).

 
Copy Right Gema Santri™ - All Rights Reserved
Jual Perlengkapan bayi | Jasa Penulis
Proteksi oleh Jasa Review
  © copy right Gema Santri™ 2011 - Jasa SEO - Prositenews - Modified By Info Wisata Tamplate by Kang Miftah